Senin, 13 Juli 2020

Materi : Al Qur'an 1

Menggali Potensi Akal Dengan Berpikir Kritis Dan Bersikap Demokratis
BAB 1 : 

MENGGALI POTENSI AKAL DENGAN BERPIKIR KRITIS DAN BERSIKAP DEMOKRATIS.

1. Makna Berpikir Kritis dan Sikap Demokratis.

a. Berpikir Kritis.
Berpikir Kritis yaitu berpikir secara bealasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan tentang apa yang harus dipercaya atau dilakukan. Berpikir kritis juga merupakan sebuah pola pikir yang memungkinkan manusia menganalisa masalah berdasarkan data yang relevan sehingga dapat mencari kemungkinan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang terbaik.
Sedangkan menurut pandangan Islam berfikir kritis bearti segala sesuatu hal yang kita temui dan ketahui dikehidupan sehari-hari tidak boleh diterima secara begitu saja tetapi harus dikaji terlebih dahulu asal muasalnya, apakah hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam atau tidak. Adapun contoh berfikir kritis adalah tentang perayaan-perayaan tahun baru, kenapa harus diperingati dari mana asal mulanya dan apakah ada manfaat atau malah lebih banyak mudharatnya ?

b. Sikap Demokratis.
Pengertian demokrasi dapat dilihat dari tinjauan (etimologis) dan istilah (terminologis).
Secara Etimologis, demokrasi terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti  rakyat atau penduduk suatu tempat dan Cratein atau crotos yang berarti kekuasaan atau kedaulatan.
Secara Terminologis, demokrasi adalah mekanisme sistem pemerintahan suatu negara upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara ) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Dalam agama Islam, sejatinya tidak dikenal istilah demokrasi. Orang-orang Islam hanya mengenal kebebasan ( al hurriyah ) yang merupakan pilar utama demokrasi yang diwarisi semenjak jaman Nabi Muhammad saw. termasuk didalamnya kebebasan memilih pemipin, mengelola negara bersama-sama ( syura ), kebebasan mengkritisi penguasa dan kebebasan berpendapat.

2. Ayat Al Qur'an dan Hadits tentang Berpikir Kritis dan bersikap Demokratis.
a. Q.S. Ali Imron/3 : 190 - 191
1. Teks Ayat Q.S. Ali Imron/3 : 190 - 191


2. Arti Keseluruhan Q.S. Ali Imron/3 : 190 - 191 tentang Berfikir Kritis.
Ayat 190 : " Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda ( kebesaran ) Alloh bagi orang-orang yang berakal ."
Ayat 191 : " Yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Alloh dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, dan memikirkan penciptaan langit dan bumi seraya berkata , " Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,linddungilah kami dari siksa api neraka."

3. Hukum Bacaan Q.S Ali Imron : 190-191
Tajwid Surat Ali-Imran ayat 190:

إِنَّ → ghunnah karena ada nun ditasydid

فِي → mad thobi'i karena ada kasroh diikuti ya' suku

خَلْقِ السَّمَاوَاتِ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu salah satu huruf syamsyiyah yaitu huruf sin, dan mad thobi'i karena da fathah diikuti alif

وَالْأَرْضِ → idhar qomariyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu alif

وَاخْتِلَافِ → mad thobi'i karena ada fayhah diikuti alif

اللَّيْلِ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu lam

وَالنَّهَارِ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu nun dan mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif

لَآيَاتٍ لِأُولِي → idghom bila ghunnah karena ada tanwin bertemu lam

الْأَلْبَابِ → idhar qomariyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu alif, dan mad arid lis sukun karena sebelum waqaf ada mad thobi'i

Tajwid Surat Ali-Imran ayat 191 :

الَّذِينَ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu lam

يَذْكُرُونَ → mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu sukun

اللَّهَ → tafhim karena ada lam jalalain didahului fathah

قِيَامًا → mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif

قِيَامًا وَقُعُودًا → idghom bighunnah karena ada tanwin bertemu wawu tidak dalam satu kalimah

وَقُعُودًا → mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu sukun

وَقُعُودًا وَعَلَىٰ → idghom bighunnah karena ada tanwin bertemu wawu tidak dalam satu kalimah

جُنُوبِهِمْ → mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu suku

جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ → idhar syafawi karena ada mim mati bertemu dengan salah satu huruf idhar syafawi yaitu huruf wawu

يَتَفَكَّرُونَ → mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu sukun

فِي → mad thobi'i karena ada kasroh diikuti ya' sukun

السَّمَاوَاتِ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu salah satu huruf syamsyiyah yaitu huruf sin, dan mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif

وَالْأَرْضِ → idhar qomariyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu alif

رَبَّنَا → mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif

مَا → mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif

خَلَقْتَ → qolqolah sughro karena ada salah satu huruf qolqolah bertanda baca sukun atau asli mati

هَٰذَا → mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif

بَاطِلًا → mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif

بَاطِلًا سُبْحَانَكَ → ihfa' karena ada tanwin bertemu salah satu huruf ihfa' yaitu huruf sin

سُبْحَانَكَ → mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif

فَقِنَا → mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif

عَذَابَ → mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif

النَّارِ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu nun, dan mad arid lis sukun karena sebelum waqof ada mad thobi'i.

4. Isi Q.S. Ali Imron/3 : 190-191 tentang berpikir kritis.

Kandungan Surat Ali-Imran ayat 190-191

1) dalam penciptaan langit dan bumi ada tanda" kekuasaan Allah bagi seorang hamba yg mau mencermatinya , dg cara mentafakkuri atau memikirkan ayat" kauniyah Nya

2) karakteristik / ciri" org yg berfikir ttg tanda" kekuasaan Allah adalah : org yg senantiasa berdzikir kpd Allah dg berbagai keadaannya , org yg selalu menghambahkan diri pada Allah.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar