Rabu, 03 Maret 2021

MATERI: AL QUR;AN (9)

 c. Ayat Al Quran dan Hadits tentang Dorongan untuk berdoa memohon Keturunan yang shalih

1.) Q.S As Shaffat ayat 100-101

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ (100) فَبَشَّرْنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيْمٍ (101)

2.) Arti Q.S As Shaffat ayat 100-101

Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh. 100

Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar (Ismail). 101

3.) Isi Q.S Ash-Shaaffaat ayat 100-101

Pertama: Kandungan Q. s., ash shaffat ayat 100-101 mengemukakan betapa pentingnya sebuah do‘a dipanjatkan secara sungguh-sungguh oleh orangtua agar diberi anak yang shaleh; ketika dianegerahi seorang anak hendaklah dididik dengan baik agar tumbuh menjadi anak yang shaleh; ketika mendidik anak tentunya banyak terdapat cobaan, masalah dan hambatan, selain penanaman agama sejak dini kepada anak, cara lainnya dilakukan dengan menjalin komunikasi yang baik antara orangtua dan anak.

Kedua: Komunikasi orangtua-anak yang dibangun antara nabi Ibrahim a.s. dengan Nabi Ismail a.s.pada Q. s., ash-shaffat ayat 100-101 adalah : membangun kebersamaan dan kepercayaan; menjalin komunikasi yang baik melalui cara saling terbuka, melakukan dialog/diskusi dengan rasa saling menghargai dan menghormati; dapat berempati dan saling mendukung sehingga adanya kesamaan visi dalam melihat persoalan yang pada akhirnya tercipta komunikasi yang efektif. 

Kesamaan visi tersebut bersumber dari pemahaman agama yang benar dan sama –sama berusaha melaksanakan dan mengikhlashkannya. Komunikasi yang terjalin baik antara orangtua dan anak karena keduanya (baik sebagai komunikator maupun komunikan) memiliki karakter yang kuat (iman yang kuat, ilmu yang tinggi serta perilaku yang baik). Selain itu dalam berkomunikasi dilakukan dengan pemilihan bahasa/ kata yang baik dan menerapkan teknik komunikasi yang tepat dan benar. 

Urgensi dari komunikasi yang dibangun antara orang tua-anak (nabi Ibrahim a.s. dengan Nabi Ismail a.s. adalah perlunya karakter yang kuat dari orang tua berdasarkan ajaran Islam sehingga anak yang dididiknya juga memiliki karakter yang baik pula. Jika orang tua-anak sama –sama orang yang shaleh tentunya komunikasi berjalan bukan untuk mencari siapa yang baik dan benar, namun komunikasi yang terbangun adalah karena keduanya sama-sama mencari ridha Allah dan selalu berdo‘a agar diberi petunjuk dan kekuatan-Nya, sehingga ucapan, sikap dan tingkah laku merujuk pada ketentuan yang Allah berikan. Selain itu diperlukan pemilihan kata yang baik serta menggunakan teknik yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar