Rabu, 11 November 2020

MATERI : AL QURAN HADITS : 16


Berprilaku mulia sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Hadits

Bekeja untuk mencari nafkah adalah fitrah manusia yang diberikan Allah. Maka manusia harus menjaga fitrah tersebut agar tidak menyimpang dari apa yang Allah ridhai dengan melakukan pekerjaan yang halal serta menjauhi pekerjaan yang haram. Bekerja juga dicontohkan para Nabi untuk menjadi suri tauladan bagi umat setelahnya,

Allah berfirmak nekapa Nabi Nuh as. Dalam QS.Hud :37

 

وَٱصْنَعِ ٱلْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلَا تُخَٰطِبْنِى فِى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ ۚ إِنَّهُم مُّغْرَقُونَ

“Dan buatlah kapal dalam pandangan mata kami dan perintah serta pertolongan kami, dan kamu berada dalam penjagaan dan penanganan kami, dan janganlah kamu meminta kami memberikan penangguhan bagi orang-orang yang telah menzhalimi diri mereka dari kaummu dengan kekafiran mereka, karena sesungguhnya mereka akan hanyut dalam banjir bandang. dalam ayat ini terdapat penetapan sifat “mata” bagi Allah yang sesuai dengan keagungannNya”.
 


وَعَلَّمْنَٰهُ صَنْعَةَ لَبُوسٍ لَّكُمْ لِتُحْصِنَكُم مِّنۢ بَأْسِكُمْ ۖ فَهَلْ أَنتُمْ شَٰكِرُونَ


“Dan Allah mengistimewakan Dawud dengan mengajarkannya cara membuat baju besi yang dia buat dalam bentuk kepingan bulat yang saling terkait satu sama lainnya yang memudahkan tubuh untuk bergerak; yang berfungsi melindungi para pasukan perang dari sabetan senjata pada tubuh mereka. Maka apakah kalian bersyukur terhadap nikmat Allah yang tercurah pada kalian ketika Dia kirimkan melalui tangan Dawud?” (QS.al-Anbiya :80)

contoh teladan tersebut hendaknya menjadi dorongan bagi para pelajar Muhammadiyah untuk memiliki etos kerja yang tinggi, apapun pekerjaannya harus dapat mempertahankan kedekatan diri kepada Allah. Walaupun para Nabi mengemban amanah yang berat untuk berdakwah menyeru manusia kepada tauhid, akan tetapi tetap memenuhi kewajibannya untuk mencari nafkah.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar