ANJURAN BERTOLERANSI
Toleransi beragama berarti saling menghormati dan berlapang dada terhadap pemeluk agama lain,tidak memaksakan suatu agama dan tidak mencampuri urusan agama masing-masing.Umat Islam diperbolehkan bekerja sama dengan pemeluk agama lain dalam aspek muamalah (ekonomi,sosial dan urusan duniawi lainnya). dalam sejarahpun, Nabi Muhammad Saw.telah memberi teladan mengenai bagaimana hidup bersama dalam keberaagaman.Dari sahabat Abdullah ibn Amr,sesungguhnya dia menyembelih seekor kambing.Dia berkata ," Apakah kalian sudah memberikan hadiah (daging sembelihan) kepada tetanggaku yang beragama Yahudi ? karena aku mendengar Rosululloh Saw berkata ," Malaikat Jibril senantiasa berwasiat kepadaku tentang tetangga,sampai aku menyangka beliau akan mewariskan kepadaku." (H.R. Abu Dawud).Sesungguhnya ketika (serombongan orang membawa) jenazah melintas didepan Rosululloh, maka beliau berdiri .Para sahabat bertanya , "Sesungguhnya dia juga jiwa (manusia)." (H.R Imam Bukhari. Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw berhutang makanan dari orang Yahudi dan beliau menggadaikan pakaian besi kepadanya (H.R. Imam Bukhari).
A. Bagimu Agamamu , Bagiku Agamaku.
Q.S. Al Kafirun : 1-6
Quran Surat al-Kafirun
1. قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْكَٰفِرُونَ
qul yā ayyuhal-kāfirụn
Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. لَآ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
lā a'budu mā ta'budụn
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ
wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ
wa lā ana 'ābidum mā 'abattum
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ
wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ
lakum dīnukum wa liya dīn
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".
Isi Kandungan Q.S. Al Kaafirun : 1-6
Turunnya ayat ini menjelaskan adanya usul damai yang disampaikan para petinggi kaum Quraisy kepada Nabi Saw , mereka mengusulkan kepada Nabi saw agar bersedia menyembah apa yang mereka sembah.Dan mereka bersedia menyembah apa yang nabi saw sembah.
Adanya usul tersebut Alloh menurunkan ayat ke-2 dan ke-3 yang menegaskan bahwa usul yang dibawa kaum quraisy itu tidak kan terjadi .
Soal Aqidah atau keTauhidan yaitu meng Esakan Alloh, sesekali tidak dapat dikompromikan atau dicampur aduk dengan syirik.Jika ketauhidan didamaikan dengan syirik ,berarti kemenangan syirik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar