Minggu, 27 September 2020

MATERI : AQIDAH AHLAK (10)

 1. Pahala dan Dosa termasuk Ghaib.

Ciri orang bertakwa yang pertama kali disebutkan dalam Al Qur'an adalah orang yang beriman kepada hal yang ghaib. Dalam Q.S. Al Baqoroh: 1-3 Alloh Swt berfirman :
yang artinya : "Alif laam miim. Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib...".

Dalam pengertian yang sederhana, ghaib adalah sesuatu yang tidak dapat ditangkapoleh panca indera. Bagi orang yang bertaqwa, mempercayai hal ghaib adalah suatu kewajiban karena itu adalah bagian dari nilai-nilai dasar keimanan, termasuk dalam hal mempercayai adanya pahala dan dosa.
Sebagaimana surga dan neraka, pahala dan dosa memiliki sifat yang sama. Keberadaannya tidak ditampakkan oleh Alloh Swt. Wujudnya tidak dapat dibayangkan oelh angan-angan manusia, juga tidak dapat diukur menggunakan ukuran manusia. Selain untuk menguji keimanan manusia, sifatb ghaib pahala dan dosa untuk mengukur tingkat ketaatan manusia dalam menjalankan aturan Alloh Swt. Alloh Swt berfirman dalam Q.S. An Nisaa : 123 :

لَّيْسَ بِأَمَانِيِّكُمْ وَلَآ أَمَانِىِّ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ ۗ مَن يَعْمَلْ سُوٓءًا يُجْزَ بِهِۦ وَلَا يَجِدْ لَهُۥ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا 

Arab-Latin: Laisa bi`amāniyyikum wa lā amāniyyi ahlil-kitāb, may ya'mal sū`ay yujza bihī wa lā yajid lahụ min dụnillāhi waliyyaw wa lā naṣīrā 

Terjemah Arti: (Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.

Ayat diatas menjelaskan bahwa pahala yang diberikan oleh Alloh Swt sebagai balasan atas perbuatan baik manusia itu tidak dapat dibayangkan angan-angan manusia, karena itu adalah kehendak Alloh Swt. Adapun bagi orang yang melakukan kejahatan, Alloh akan memberikan balasan (siksa) atas kejahatan tersebut dan ia tidak mendapatkan perlindungan siapapun. Pahala dan dosa, surga dan neraka kesemuanya tidak langsung diperlihatkan oleh Alloh Swt didunia ini.Andai pahala dan dosa, surga dan neraka itu langsung diperlihatkan oleh Alloh Swt maka seluruh manusia akan berbuat taat dan tidak akan ada satupun yang berbuat maksiat. Semua manusia akan berlomba lomba tanpa henti berbuat baik untuk mengejar nikmat balasan Alloh Swt.di surga, serta berusaha sekuat tenaga menghindari kemaksiatan karena takut akan pedihnya adzab di neraka.
Sebab contoh misalnya ketika Alloh menjanjikan besarnya pahala shalat berjama'ah dengan 27 (dua puluh tujuh) kali lipat dibandingkan dengan sholat sendirian yang hanya mendapatkan satu pahala. Kalau saja Alloh Swt menampakkan besarnya pahala tersebut dengan menggunakan ukuran manusia (seperti ukuran rupiah atau lainnya), dan langsung memberikan balasan tersebut  seketika setelah seseorang mengerjakan shalat pasti semua manusia tidak akan rela melewatkan kesempatan shalat berjama'ah. Begitu juga dengan pedihnya siksaan bagi orang yang meninggalkan shalat fardhu. Kalau saja Alloh Swt menampakkan pedihnya siksa neraka jahanam bagi orang-orang yang meninggalkan shalat fardhu, temtulah manusia takut meninggalkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar