1. Pengertian Iman Kepada Qodho dan Qodar
Beriman kepada Qodho dan qodar berarti kita meyakini adanya ketentuan Alloh Swt yang berlaku bagi seluruh makhluknsebagai bukti kekuasaan-Nya.
Iman kepada Qodho dan Qodar juga berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Alloh Swt telah menentukan segala sesuatu bagi makhluk-Nya, agar manusia bertambah kuat iman dan kesadrannya untuk taat kepada-Nya.
Iman kepada Qodho dan Qodar merupakan sendi utama dalam agama Islam, hukumnya adalah wajib. Tidak sempurna iman seseorang tanpa mengimani Qodho dan Qodar. Tanpa beriman kepada Qodho dan qodar berarti seseorang tidak mengakui kesempurnaan ilmu Alloh Swt beserta irodah-Nya.
Al Qur'an telah menegaskan bahwa tidak ada sesuatupun yang terjadi dialam ini, melainkan apa yang Alloh Swt kehendaki dan apa yang Alloh ketahui. Orang yang mengingkari Qodho dan Qodar, berarti ia mendustakan ayat-ayat Alloh Swt.
2. Perintah Iman kepada Qodho dan Qodar.
Perintah untuk beriman kepada Qodho dan qodar dijelaskan melalui beberapa ayat Al Qur'an dan hadits Nabi Muhammad saw, diantaranya :
a. Q.S. Al Hadid (57) : 22-23
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ () لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ () الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَمَنْ يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
Artinya:
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan d
Segala sesuatu yang terjadi atas mahluknya, termasuk yang terjadi pada diri manusia semua tercatat dalam kitab ( lauh mahfudzh), apa yang telah terjadi, apa yang sedang terjadi serta apa yang akan terjadi dimasa datang semua sudah tertuliskan oleh Alloh di lauh mahfudh.
b. Hadits Nabi Muhammad Saw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar