Minggu, 31 Januari 2021

MATERI: AKIDAH AKHLAK (5)

C. Menampilkan Perilaku Iman kepada Qadha dan Qadar 

2. Ikhtiar 

Ikhtiar secara bahasa artinya memilih. secara istilah ikhtiar adalah usaha seorang hamba untuk memperoleh apa yang di kehendakinya. orang yang berikhtiar berarti dia memilih suatu pekerjaan kemudian dia melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh agar dapat berhasil dan sukses.

Dan sebagai seorang muslim di wajibkan untuk senantiasa berikhtiar sekuat tenaga dan sepol kemampuanya. setelah dia berikhtiar maka dia harus menyerahkan segala usahanya kepada allah swt.

Dalil-Dalil Tentang Ikhtiar

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ * سورة الرعد 11

Artinya : … Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri … ( QS. Ar-Ra’du 11 )

Ikhtiar dicerminkan melalui sikap gigih, kerja keras, pantang menyerah, sabar dalam menghadapi rintangan dan tidak mudah putus asa. Ikhtiar juga harus dilakukan dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki, baik potensi yang ada dalam dirinya, maupun potensi lain di luar dirinya. Dalam hal ini, ikhtiar dibedakan ke dalam dua macam, yaitu ikhitar lahir dan ikhtiar batin.

Ikhtiar lahir adalah usaha secara sungguh-sungguh dengan mengerahkan segala potensi yang dimiliki, seperti tenaga,pikiran,waktu, biaya, dan bahkan nyawa sekalipun. Ikhtiar secara lahir juga berarti berusaha secara totalitas, bukan usaha yang setengah-setengah. Demi mewujudkan harapan, semua potensi yang dimiliki dikerahkan secara totalitas.

Ikhtiar batin adalah usaha untuk meraih keinginan dengan memohon pertolongan kepada Allah Swt dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt serta banyak melakukan ibadah. Menyandarkan segala harapan kepada Allah Swt dalam setiap doa disertai dengan usaha meningkatkan kualitas ibadah, baik yang wajib maupun sunnah. 

3. Tawakkal

Tawakal (bahasa Arab: توكُل‎‎) atau tawakkul berarti mewakilkan atau menyerahkan. Dalam agama Islam, tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan.

Imam al-Ghazali merumuskan definisi tawakkal sebagai berikut, "Tawakkal ialah menyandarkan kepada Allah swt tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepadaNya dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tenteram.

Menurut ajaran Islam, tawakkal itu adalah tumpuan terakhir dalam suatu usaha atau perjuangan. Jadi arti tawakkal yang sebenarnya -- menurut ajaran Islam -- ialah menyerah diri kepada Allah swt setelah berusaha keras dalam berikhtiar dan bekerja sesuai dengan kemampuan dalam mengikuti sunnah Allah yang Dia tetapkan.

Misalnya, seseorang yang meletakkan sepeda di muka rumah, setelah dikunci rapat, barulah ia bertawakkal. Pada zaman Rasulullah saw ada seorang sahabat yang meninggalkan untanya tanpa diikat lebih dahulu. Ketika ditanya, mengapa tidak diikat, ia menjawab, "Saya telah benar-benar bertawakkal kepada Allah". Nabi saw yang tidak membenarkan jawaban tersebut berkata, "Ikatlah dan setelah itu bolehlah engkau bertawakkal."

Allah Swt Berfirman:

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. ( Q.S Ali Imran ayat 159)

Referensi: https://tafsirweb.com/1291-quran-surat-ali-imran-ayat-159.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar