Rabu, 20 Januari 2021

MATERI : AL QURAN (3)

 Ayat Al Quran dan Hadits tentang bersyukur kepada Allah dan Berbuat baik kepada sesama

b. Hadits Riwayat Mutafaqun alaihi tentang Syukur nikmat

1. Teks Hadits Riwayat Mutafaqun alaihi

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اَللَّهِ عَلَيْكُمْ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


2. Arti Keseluruhan hadits Mutafaqun Alaihi

Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena yang demikian itu lebih patut, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

3. Isi Hadits Riwayat Mutafaqun alaihi

Sering kali kita sudah merasa nyaman dengan kondisi kita tapi tahu-tahu rasa nyaman itu hilang dan berganti sesak disebabkan kita membandingkan yang kita punya dengan milik orang lain yang lebih di atas. Dan jalan untuk hidup tenang bukan dengan memiliki materi seperti yang dimiliki oleh orang lain, karena jika cara ini ditempuh maka tidak ada habis-habisnya, sebab manusia tak mengenal kata puas. Tapi cara hidup tenang yang benar ialah dengan menjalankan isi kandungan hadits ini.

Ketenangan hati tidak akan tercapai kecuali dengan memiliki cara pandang yang baik dan merasa cukup dengan rizki yang Allah bagikan untuk hamba. Jika seseorang membuat dirinya merasa cukup dan mengingatkan perasaannya dengan nikmat nikmat Allah yang ada padanya maka saat itu dia akan merasakan ketentraman jiwa dan ketenangan hati.

Hadits ini menghimpun berbagai bentuk kebaikan, sebab jika sesorang melihat orang yang lebih baik darinya terkait kenikmatan dunia tentu jiwanya akan menuntut hal yang sama, ia akan menganggap rendah nikmat Allah yang ada pada dirinya, ia akan bernafsu mendapatkan kenikmatan dunia agar bisa sejajar dengan orang tersebut atau paling tidak mendekatinya.

Dengan demikian, dalam urusan dunia selalu lihatlah kepada orang yang berada di bawahmu, jangan melihat orang yang berada di atasmu. Karena hal itulah cara agar kita selalu mensyukuri atas segala nikmat yang telah Allah swt. berikan. Tetapi, jika dalam urusan akhlak, budi pekerti dan ilmu pengetahuan selalu pandanglah orang-orang yang berada di atas mu sebagai motivasi untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar